Jumat, 09 Mei 2014

Macam-macam jenis Burung Parkit

    Untuk jenis parkit liar memiliki warna dasar hijau, sedangkan parkit yang dibudidayakan banyak memiliki warna karena sudah sering dilakukan perkawin silang, jadi sekarang ini sudah menghasilkan sekitar 50 dasar warna bulu dengan keindahannya masing-masing.

    Antara parkit liar dan parkit yang dibudidayakan memiliki bentuk fisik dan warna bulu yang berbeda. Parkit liar berkembang di hutan-hutan bebas dimana mereka tinggal.
Tetapi parkit budidaya berkembang dalam kandang-kandang peternakan. Warna bulunya bermacam-macam dan memiliki bentuk fisik yang lebih kekar dibanding parkit liar.

      Perubahan-perubahan yang terjadi dari hasil perkembangan yang dilakukan oleh para ahli, warna bulu yang tadinya hanya berkembang karena proses alam, kini telah dapat direncanakan sesuai dengan keinginan, sehingga tidak mengherankan bila hasil dari pengembangan tersebut dapat diperoleh warna bulu seperti yang dialami oleh burung parkit ini sama sekali belum pernah terjadi pada jenis burung lain.

     Perpindahan warna bulu yang pertama kali adalah warna kuning, yaitu dengan munculnya warna kuning polos tanpa adanya titik-titik warna hitam. Selanjutnya muncul parkit warna biru. Jika kita selidiki, pengembangan warna kuning sebenarnya merupakan pemucatan dari warna asli (hijau), sedangkan warna biru merupakan penguatan dari warna hijau.

     Kemudian warna bulu parkit yang menyimpang dari warna dari warna aslinya menyebabkan warna bulu parkit dibedakan menjadi empat macam, yaitu kuning, hijau, putih, dan biru.
Dengan empat jenis warna tersebut dan setelah dilaksanakan kawin silang antara satu dengan yang lainnya, maka diperoleh berbagai warna yang pada dasarnya bisa berpengaruh pada penguatan warna dasar atau bisa juga melemahkan warna dasar.

     Dari hasil uji coba yang telah dilakukan berdasarkan perkawinan  silang ke empat warna dasar itu, akhirnya diperoleh warna-warna dasar sebagai berikut:

*Warna dasar hijau dapat menghasilkan hijau tua, hijau normal (asli) dan hijau muda.

*Warna kuning dasar menghasilkan kuning tua, kuning asli, dan kuning muda.

*Warna biru dapat menghasilkan biru tua, biru muda, dam biru asli.

*Warna putih dapat menghasilkan putih mulus, putih kekuningan, dan putih kebiruan.
 
 

    Tingkat perkembangan selanjutnya yang diperoleh sehingga dapat menghasilkan beraneka warna serta corak yang berwarna-warni adalah hasil persilangan antara kedua belas warna itu.
Dari berbagai warna tersebut, kemudian orang membagi dua kelompok secara besar, yaitu parkit berwana hitam dan berwarna merah. Parkit berwarna hitam adalah yang memiliki warna-warna bersisik hitam.
Sedangkan parkit mata merah adalah parkit yang memiliki warna bulu polos seperti kuning, putih, dan variasinya. Hal tersebut tentunya bisa dimakllumi bahwa pola warna yang dihasilkan erat kaitannya dengan kuat-tidaknya pigmen yang dimiliki oleh burung parkit yang bersangkutan.

    Kemajuan dalam mencipatkan warna dapat dikatakan sangat pesat, sehingga dari perkembangan yang terus berlangsung, muncul  warna  dan corak baru yang tentunya lebih menarik dan lebih memiliki ciri khas tersendiri, diantaranya adalah:

*    Warna belang-belang, yaitu bulu warna yang beraneka corak, ada biru, ungu, putih, hijau, kuning dan segala macam variasinya.
*    Warna hitam. Ini termasuk parkit yang memiliki warna bulu agak unik. Dikatakan demikian karena bagian dada berwarna hitam sedangkan kepala berwarna putih.
*    Warna hijau dengan corak kuning dan hiajua polos.
*    Warna violet dengan corak warna putih dan violet.
*    Parkit bermasker, disebut demikian karena kepala bagian depan berwarna kuning cerah, lalu pipi, tenggorokan, dan dagu berwarna kuning campuran, sedangkan  bagian lainnya berwarna lain.

    Burung parkit terbagi menjadi 2 macam. Yang pertama adalah Parkit Biasa dan yang kedua adalah Parkit Carolina.

1.Parkit Biasa


    Parkit biasa (Psittacula alexandri) adalah spesies yang paling tersebar luas di antara genusnya dan merupakan spesies yang memiliki banyak variasi geografis. Banyak subspesies yang mendiami pulau kecil atau kepulauan di negara Indonesia. Satu subspesies terdapat di pulau andaman, dan satu subspesies terdapat di daratan dunia Asia tenggara dan sepanjang dunia bagian utara Asia Selatan di sepanjang kaki pegunungan Himalaya. Beberapa ras pulau mungkin terancam oleh perdagangan burung liar. Calon ras, yang terdapat di Pulau Jawa, sedang mendekati kepunahan.
Populasi liar spesiesnya sekarang telah ditempatkan di kota-kota seperti Mumbai dan jumlah kecil yang terdapat di kota seperti Chennai dan Bangalore di India.

2.Parkit Carolina


    Parkit Carolina (Conuropsis carolinensis) adalah satu-satunya spesies parkit yang asli berasal dari Amerika Serikat bagian timur. Binatang ini dulunya dapat dijumpai di Lembah Ohio sampai Teluk Meksiko, dan tinggal di hitan tua sepanjang sungai. Parkit ini adalah satu-satunya spesies yang digolongkan ke dalam genus Conuropsis. Binatang ini dijuluki puzzi la nee ("kepala kuning") atau pot pot chee oleh penduduk Seminole dan kelinky dalam bahasa Chikasha (Snyder & Russell, 2002).
Spesimen liar terakhir dibunuh di Okeechobee County di Florida tahun 1904, dan spesies terakhir yang ditangkarkan mati di Kebun Binatang Cincinnati tahun 1918. Binatang ini merupakan spesimen jantan "Incas," yang mati sama dengan tahun pasangannya, "Lady Jane." Hal ini belum sampai tahun 1939, bagaimanapun, peristiwa ini menandai kepunahan Parkit Carolina

    Pada suatu hari antara tahun 1937 dan 1955, 3 parkit yang serupa dengan spesies ini terlihat dan direkam ketika berada di Rawa Okefenokee, Georgia. Namun demikian, American Ornithologists' Union menyimpulkan setelah menganalisis film tersebut, bahwa mereka salah mengira karena yang terekam adalah Parkit biasa yang bebas, bukan Parkit Carolina. Laporan tambahan mengenai penemuan spesies burung ini masih sering muncul di Kota Okeechobee sampai akhir tahun 1920an, tetapi tidak didukung oleh penelitian dan pembuktian terhadap keberadaannya.
Spesies ini merupakan jenis burung pengembara yang sangat langka di tempat-tempat tertentu yang jauh di utara hingga di Ontario Selatan. Beberapa tulang, termasuk bagian brutu ditemukan di Situs Calvert di Ontario Selatan yang berasal dari Parkit Carolina. Kemungkinan sisa-sisa tersebut mengungkapkan bahwa bagian spesimen tertentu diambil dari Ontario Selatan untuk digunakan dalam upacara adat. (Godfrey 1986).



Sumber berita dari berbagai sumber

Minggu, 27 April 2014

Macam-macam jenis Lovebird

Banyak orang yang menyukai jenis burung ini akan tetapi banyak pula yang belm begitu bisa membedakan jenis-jenis burung lovebird atau sering disebut burung LB atau dalam istilah jawa burung labet. Perlu diketahui, ada 9 jenis lovebird, ada tiga jenis burung yang paling banyak dipelihara dan diternakkan di Indonesia.
1. Lovebird “muka merah” (Agapornis pullaria)

Agapornis pullaria jantan kri dan betina kanan (surabaya-unic.blogspot.com)
 
 Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 43   gram.

Burung lovebird muka merah jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, tapi sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian bawahnya, dahi muka dan dahi berwarna merah orange, tunggir berwarna biru terang, bulu berwarna hitam di bawah sayap, ekor berwarna hijau, parunya berwarna merah orange, iris berwarna coklat tua, dan kaki berwarna abu-abu.

Burung lovebird muka merah betina: muka dan dahinya lebih berwana orange dibanding merah, di bawah sayap berwarna hijau.

Burung lovebird warna merah muda: mka dan dahi berwarna kuning, bulu di bawah sayap betina berwarna hijau dan berwana hitam untuk sang jantan, paruh berwarna coklat kemerahan dan ada bercak hitam dekat pangkal parh bagian atas.

Anak jenis:   A.p. pullaria dan A.p. ugandae

Lovebird jenis ini terdapat di Afrika Tengah dan Afrika Barat Tengah.
Dan lovebird jenis ini sukar untuk dikembang biakkan di penangkaran. Burung jantan dan betina membedakannya hanya melihat dari warna bulu di bawah sayapnya. Bulu burung jantan dibagian bawah berwarna hitam, sedangkan bulu burung betina berwarna hijau.

2. Lovebird kepala abu-abu / lovebird madagaskar (Agapornis cana)
(geography.wincoll.ac.uk)
 
(www.foundalis.com)
Ukuran tubuh panjang 14 cm, berat 25-28 gram.

Burung lovebird madagaskar jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, hijau terang pada tunggirnya dan lebih kekuningan di bagian bawahnya kepala, leher dan dada berwarna abu-abu, di bawah sayap berwarna hitam, bulu ekor berwarna hijau, paruh berwarna abu-abu muda, iris berwarna cokelat tua, kaki abu-abu.

Burung lovebird madagaskar betina: Bulu kepala, leher, dada, di bawah sayap berwarna hijau.bisa dibedakan dengan mudah dari warna bulunya.Pada lovebird jantan di dada dan kepala berwarna abu-abu pucat, akan tetapi pada lovebird betina hampir seluruh berwarna hijau mudah.

3. Lovebird “sayap hitam” /lovebird abisinia (Agapornis taranta).
(www.mascotarios.org)
Ukuran tubuh panjang 15-16,5 cm, berat 55-65 gram.

Burung lovebird abinisia jantan: Umumnya bulu tubuhnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian bawahnya dahi, lorus dan lingkaran matanya berwarna merah, bulu untuk terbang berwarna hitam, di bawah sayap bulunya berwarna hitam, ekor berwarna hijau, paruh memiliki arna merah merjan tua, iris memiliki warna cokelat tua, dan kakinya berwarna hitam.

Burung lovebird abinisia betina: Bulu tubuh secara umum berwarna hijau, bulu di bawah sayap berwarna kehijauan tapi terkadang adapula berwarna hitam kecoklatan, lingkaran matanya berwarna hijau.

Burung lovebird abinisia muda: Memiliki warna bulu seperti induk betina, dan memiliki warna paruh kuning kecoklatan.
Jenis: A.t taranta dan A.t nana
Untuk membedakan burung jantan dan betina sangat mudah hanya melihat dari warna bulu yang dimilikinya. Betina memiliki warna bulu keseluruhan hijau, akan tetapi brung jantan memiliki warna merah di bagian dahi dan lorus beserta lingkar matanya. Warna mutasi lovebird madagaskar adalah cinnamon (coklat kekuningan). Dan kebanyakan tersebar di Dataran tinggi Ethiopia.

4. Lovebird “muka salem” (Agapornis roseicollis)

 Salah satu contoh lovebird muka salem / Agapornis roseicollis (omkicau.com)
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 46-63 g.

Burung lovebird “muka salem”: Secara umum bulunya berwarna hijau, lebih kuning di tubuh bagian bawah, bulu dahi dan di belakang mata memiliki warna merah, lorus, pipi, bagian atas dada dan kerongkongan memiliki warna merah muda, tunggir berwarna biru terang, bulu di bagian bawah sayap memiliki warna hijau dengan sedikit warna biru, bulu ekor bagian atas berwarna hijau, bagian bawah kebiruan, paruh memiliki warna kuning gading, iris memiliki warna cokelat tua, dan kaki memiliki warna abu-abu.

Anak jenis:   A.r. roseicollis dan A.r. catumbella

Jenis lovebird ini secara umum memiliki bulu yang indah, di antara jenis lovebird, lovebird muka salem memiliki suara yang paling keras. Lovebird ini paling mudah dikembang biakkan.
Dalam penangkaran lebih baik diperlihara berpasangan karena tidak cocok dipelihara secara berkelompok atau digabungkan dengan jenis burung lain. Berbeda dengan jenis lovebird sebelumnya, antara burung jantan dan betina relatif sulit dibedakan. Warna mutasinya adalah lovebird albino (bulu putih, mata merah), lovebird lutino (bulu kuning, mata merah), lovebird golden cherry (bulu kuning emas sampai merah muda), lovebird pied (bercak warna), lovebird cinnamon (coklat kekuningan) dan lovebird biru.
Kebanyakan terdapat di Afrika Barat Daya.

5. Lovebird “kerah hitam” (Agapornis swinderniana)
(www.loromania.com)
 Ukuran tubuh lovebird “kerah hitam”: Panjang 13 cm, berat 39-41 gram.

Burung lovebird “kerah hitam” dewasa: SEcara umum memiliki warna hijau, sedikit lebih pucat di bagian kepala dan tubuh bagian bawah, tunggir dan bagian punggung memiliki warna biru, bulu di bagian bawah sayap memiliki warna hijau, bulu ekor memiliki warna hijau, kerah hitam yang sempit di bagian tengkuknya, seluruh leher di bagian kerah memiliki warna kuning dan kadang-kadang dengan memiliki sedikit warna yang memudar, paruh berwarna hitam keabu-abuan; iris berwarna kuning, kaki memiliki warna kuning kehijauan sampai hitam.

Burung lovebird “kerah hitam” muda: Tidak memiliki kerah hitam atau hanya diwakili beberapa bulu hitam di setiap bagian sisi leher, paruh yang berwarna abu-abu muda dan pada pangkalnya ada bercak hitam; iris berwarna coklat.

Anak jenis lovebird “kerah hitam”: A.s. swinderniana, A.s. zenkeri, dan A.s. emini

Burung lovebird “kerah hitam” sulit berkembang biak di penangkaran. Dan tersebar di Afrika Barat dan Afrika Tengah.

6.Burung lovebird kacamata nyasa (Agapornis lilianae)lutino

 Contoh lovebird kacamata nyasa atau Agapornis lilianae (Foto:http://surabaya-unic.blogspot.com)

Panjang 13,5 cm, berat 28-37 gram.

Terkadang orang jawa menyebutnya dakocan ijo kepala emas
Burung lovebird kaca mata nyasa dewasa: Secara umum bulunya memiliki warna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir, dahi dan kerongkongan berwarna merah orange dan menjadi warna merah muda kekuning-kuningan pada bagian mahkota, lorus, pipi dan bagian atas dada, bulu ekor memiliki warna hijau, lingkar di sekeliling mata memiliki warna putih, paruh memiliki warna merah tua, iris memiliki warna cokelat kemerahan tua dan kaki memiliki warna coklat keabu-abuan.

Burung lovebird kaca mata nyasa muda: Bulu pada pipi memiliki warna kehitaman, pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.

Lovebird kaca mata nyasa dapat dipelihara secara berkelompok. Ini sama dengan lovebird "kerah hitam" antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata nyasa adalah lovebird kaca mata nyasa lutino (lovebird lutino).
Kebanyakan tersebar di Tanzania, Zanzobar bagian utara, Malawi bagian timur, dan Moaambik bagian barat laut.

 7.Lovebird kaca mata fischer (Agapornis fischeri)
Contoh Lovebird Agapornis fischeri (Foto:burungue.blogspot.com)


Contoh lain Lovebird Agapornis fischeri (Foto:http://surabaya-unic.blogspot.com)


Panjang 15 cm, berat 42-58 gram.

Lovebird ini juga bisa disebut ijo standart.
Burung lovebird kaca mata fischeri dewasa: Secara umum bulunya memiliki warna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah, dahi, pipi dan kerongkongan memiliki warna merah orange, bulu di bagian kepala lainnya memiliki warna hijau pudar, bagian atas dada dan kerah sekitar leher memiliki warna kuning, bagian atas ekor memiliki warna biru muda, bagian bawah sayap memiliki warna biru dan hijau, ekor memiliki warna hijau, lingkar di sekeliling mata memiliki warna putih, paruh memiliki warna merah, iris memiliki warna coklat, kaki memiliki warna abu-abu muda.

Burung lovebird kaca mata fischer muda: Secara umum bulunya memiliki warna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama bulu pada kepala, pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil yang berwarna hitam.

Lovebird kaca mata fischer termasuk lovebird yang mudah dikembangkan.Ini sama dengan lovebird "kerah hitam" dan lovebird kaca mata nyasa, antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.

Warna mutasi lovebird kaca mata fischer adalah lovebird kaca mata fischer biru dan lovebird kaca mata fischer kuning. Persilangan antara lovebird kaca mata fischer dengan lovebird kaca mata nyasa menghasilkan warna mutasi lutino dan albino.
Tersebar di Tanzania.

8. Lovebird kaca mata topeng/ ijo kepala hitam (Agapornis personata)
 (warna-warni-lovebird.blogspot.com)
 (http://surabaya-unic.blogspot.com)
 (http://www.planetofbirds.com)

Panjang 14,5 cm, berat 43-47 gram.

Burung lovebird kaca mata topeng dewasa:Secara umum bulunya memiliki warna hijau, dahi, lorus, ubun-ubun, dan pipi bagian depan memiliki warna hitam kecoklatan, bulu di bagian kepala lainnya memiliki warna kehitam-hitaman pudar, kerongkongan memiliki warna orange kemerahan, bagian atas dada dan kerah di sekeliling leher memiliki warna kuning, bulu ekor memiliki warna hijau, lingkar di sekeliling mata memiliki warna putih, paruh memiliki warna merah, iris memiliki warna coklat, kaki memiliki warna abu-abu.

Burung lovebird kaca mata topeng yang masih muda: Secara umum bulunya memiliki warna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama pada bagian kepala, pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil yang memiliki warna hitam.

Lovebird kaca mata topneg termasuk lovebird yang mudah dikembangkan. Ini sama dengan lovebird "kerah hitam" dan lovebird kaca mata nyasa, antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.

Warna mutasi lovebird kaca mata topeng adalah lovebird kaca mata topeng warna biru. Lovebird kaca mata topeng tersebar di Tanzania Utara dan Tengah.




9. Burung lovebird kacamata pipi hitam (Agapornis nigrigenis)
 

www.biodiversityexplorer.org 

ibc.lynxeds.com
 

Gambar lovebird kacamata pipi hitam Agapornis nigrigenis ibc.lynxeds.com)

Panjang 13,5 cm, berat 36-52   gram.

Terkadang adapula yang menyebut jenis ini dakocan.

Burung lovebird kaca mata pipi hitam dewasa: Secara umum bulunya memiliki warna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir, dahi dan ubun-ubun depan memiliki warna coklat kemerahan, ubun-ubun belakang dan tengkuk memiliki warna hijau kekuningan tua, lorus, kerongkongan, dan pipi memiliki warna hitam kecoklatan, bagian atas dada memiliki warna merah orange pucat, ekor memiliki warna hijau, lingkar di sekeliling mata memiliki warna putih, paruh memiliki warna merah tua, iris memiliki warna coklat, kaki memiliki warna coklat keabu-abuan.

Burung lovebird kaca mata pipi hitam muda sama dengan burung dewasa, pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil yang berwarna hitam, iris berwarna cokelat muda.

Lovebird kaca mata pipi hitam tersebar di Zambia bagian barat daya dan Zimbabwe bagian barat laut.
Lovebird kaca mata pipi hitam secara umum sulit didapat di pasaran karena burung ini sudah dibatasi untuk tujuan ekspor dari negara asalnya. Burung ini bisa dipelihara secara berkelompok bahkan dicampur dengan burung lain.
Warna mutasi lovebird kaca mata pipi hitam adalah lovebird kaca mata pipi hitam kuning (lovebird kuning).


Sumber berita dari berbagai sumber